Minggu, 23 September 2012

MS Excel_Fungsi Dasar_Logika

Dalam Excel salah satu fungsi dasar yang paling sering kita jumpai dan gunakan adalah Fungsi Logika.
  • Fungsi IF
Fungsi IF (kalau), pastinya akan kita gunakan ketika menjumpai kondisi pengandaian. contoh: Kalau nilai ujian jelek maka tidak lulus.
  • Fungsi AND
Fungsi AND (dan), pastinya akan kita gunakan ketika menjumpai kondisi dua hal yang digabungkan jadi satu. contoh: [karena] hujan lebat dan saluran air mampet maka banjir bandang.
  • Fungsi OR
Fungsi OR (atau), pastinya akan kita gunakan ketika menjumpai kondisi pilihan. contoh: [yang akan lulus wawancara] adalah calon pegawai lulusan SMU atau DIII.
  • Fungsi NOT
Fungsi NOT (bukan/ tidak), pastinya akan kita gunakan ketika menjumpai kondisi kebalikan dari kondisi riil. contoh: maka akan gagal ujian [seorang siswa kalau] tidak mengikuti ujian

Pada contoh di atas, kata yang tercetak miring dan tebal untuk mempertegas fungsi yang akan kita gunakan dalam sebuah studi kasus. Kata maka menggantikan fungsi "samadengan" (=) dan kata dalam tanda "[...]" hanya sebagai penyambung kalimat agar lebih mudah dipahami. Agak sedikit membingungkan memang, contoh diatas. Karena penjabaran hanya sebatas kalimat dan belum kita aplikasikan dengan rumus.
OK, sebelum kita lebih jauh lagi pembahasannya, untuk kalian yang baru belajar Excel, kalian bisa optimalkan fungsi otomatis fx yang ada di atas. Namun untuk kalian yang lebih jagoan, saya yakin kalian lebih senang menggunakan fungsi manual, karena bisa digabungkan dengan dua atau lebih fungsi-fungsi lainnya.



Gambar 1.1 Letak fx



setelah menemukan letak fx yang saya maksud, mari kita buat tablenya

Gambar 1.2  Tabel studi kasus IF 1
setelah kita buat tabel, posisikan kursor di kolom D2, kemudian kita klik fx. maka nanti akan muncul jendela fungsi

Gambar 1.3  Jendela fungsi studi kasus IF 1
 

  • Fungsi IF
Nah, kalau sudah bisa menampilkan jendela fungsi, kini saatnya kita masukkan rumus pada jendela fungsi. Kalian juga bisa langsung mengetikkan rumus/ fungsi pada kolom yang diinginkan. Kalau ternyata nilai yang kalain harapkan keluar/ logical_test nya berupa huruf/ kata/ kalimat maka huruf tersebut harus diapit dengan tanda petik "...." kalau berupa angka maka tidak perlu tanda petik. Selain itu, kita juga bisa menambahkan tanda =, <, >, =<, =>, <> dan lainnya

Gambar 1.4 Jendela fungsi studi kasus IF 1

penerapan rumus/ fungsi IF bisa kita ketik langsung di D3 (seperti digambar) atau bisa kita masukkan ke jendela fungsi IF. kalau ternyata kalian lebih senang mengetik langsung ma rumus nya adalah

=IF(logical_test,value_if_true,value_if_false) 
logical_test bisa kita kita artikan sebagai logika yang akan kita gunakan atau syarat yang harus terpenuhi
value_if_true bisa kita artikan sebagai nilai yang akan keluar jika syarat terpenuhi (sesuai/ benar)
value_if_false bisa kita artikan sebagai nilai yang akan keluar jika syarat tidak terpenuhi (syarat tidak sesuai)

dalam studi kasus ini maka bisa kita ketikkan:
=IF(C3<60,"tidak lulus,"lulus")
atau akan kita baca jika [data yang ada di cell] C3 kurang dari nilai 60 maka "tidak lulus" [jika kebalikannya/ syarat tidak terpenuhi] maka "lulus" 

OK. kita coba sekali lagi dengan contoh studi kasus lain. Untuk contoh berikut, kita menggunakan data sebuah divisi marketing. Dengan beberapa nama agent dan taget sales masing-masing. Apabila target terpenuhi maka agent akan mendapat bonus 30% dari total sales, jika tidak maka agent hanya mendapatkan 10 % . Silakan lihat tabel dibawah ini



Gambar 1.5 Jendela fungsi studi kasus IF 2


Gambar 1.6 Hasil studi kasus IF 2

  • Fungsi multiple IF
Fungsi IF bisa kita gunakan lebih dari sekali dalam sebuah rumus. Studi kasus kali ini kita masih akan menggunakan kasus yang hampir sama. Dalam sebuah divisi marketing, agent diberikan target sales dan nantinya tiap-tiap angka sales akan dinilai secara progresif. Silakan lihat tabel di bawah ini

Gambar 1.7  Studi kasus IF 3


Pada gambar 1.7 terlihat dua buah tabel. Tabel pertama menerangkan tentang kondisi sales tiap agent sedangkan tabel kedua merupakan tabel keterangan mengenai bonus yang akan diperoleh agent.

Gambar 1.8 Studi kasus IF 3

Pada gambar 1.8 terlihat rumus =IF(C3>70,$C$19  ini akan kita baca jika C3 lebih dari 70 maka C19...
rumus ini memang belum selesai. Tolong ingat bahwa kita akan membahas multiple IF. Kenapa tidak saya ganti C19 menjadi "motor" [seperti di studi kasus sebelumnya]? Karena saya telah menyiapkan dua tabel. Nantinya di kolom E akan keluar hasil sesuai tabel yang ada di posisi B14:C19 {tabel keterangan komisi}dan kenapa C19 tidak diketik C19 tapi diketik $C$19? ini untuk mengunci hasil, bahwa kalau C3>70 maka hasilnya "motor" yang tertera di posisi C19. Kalau tidak dikunci maka hasil pada baris-baris selanjutnya akan tidak sesuai harapan kita [silakan coba kalau masih penasaran]. Untuk mempermudah, tiap kali kita selesai mengetikkan cell yang kita maksud [contoh C19] kita bisa langsung tekan tombol F4.

Gambar 1.9 Rumus studi kasus IF 3
Setelah kita selesai mengetikkan semua kemungkinan (IF) yang ada, kita bisa tutup bagian terakhir dari rumus dengan tanda ). Jumlah tanda ) harus disesuaikan dengan banyaknya rumus yang kita gunakan. Sebenarnya kita sudah cukup terbantu dengan adanya sistem pewarnaan dan juga adanya keterangan yang muncul dibawah fx address. Karena akan mengingatkan kita mengenai penggunaan rumus yang sedang kita aplikasikan. Kalaupun salah biasanya akan muncul dialog box seperti dibawah ini
Gambar 1.10 Error dialog box
Tinggal kita klik Yes maka sistem akan membantu meberikan solusi yang seharusnya.

Gambar 1.11 Hasil studi kasus IF 3


Gambar 1.12 Hasil studi kasus IF 3

Setelah hasil muncul seperti di gambar 1.11 maka yang kita perlu lakukan adalah tinggal men-drag hasil kebawah, dan secara otomatis hasil akan tampak seperti gambar 1.12

Gambar 1.13 Hasil studi kasus IF 3

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, bahwa C19 harus kita kunci dengan menekan F4 agar hasil tidak seperti pada gambar 1.13

  • Fungsi OR
Dari kata yang tertera saya yakin kalian sudah tahu maksudnya. OK, kita langsung saja ke studi kasus selanjutnya. Dalam sebuah divisi sedang diadakan assesment kenaikan pangkat. Peserta yang diperbolehkan mengikuti adalah karyawan lulusan minimal D3.


Gambar 2.1 Studi kasus OR


Gambar 2.2 Hasil studi kasus OR
=OR(logical1,logical2,...)
dalam studi kasus diatas saya menggabungkan fungsi IF dan OR agar lebih mudah dipahami. Seperti terlihat diatas bahwa rumus OR berada setelah rumus IF karena studi kasus ini menggabungkan unsur jika dan juga  atau. dan rumus =IF(OR(D3="DIII",D3="S1"),"ikut assessment","tidak ikut") akan terbaca akan "ikut assessment" jika [agent lulusan] DIII atau S1, jika tidak maka "tidak ikut".

  • Fungsi AND
Hampir sama seperti fungsi OR. fungsi AND akan kita terapkan dalam studi kasus agar lebih mudah.

=AND(logical1,logical2,...)
dan studi kasus yang saya ambil, lebih kompleks. Karena agent yang akan mengikuti assessment tidak hanya minimal lulusan DIII, tapi juga harus lebih dari setahun masa kerjanya.

Gambar 3.1 Studi kasus AND

Gambar 3.2 Hasil studi kasus AND








tunggu sesi berikutnya......>>>

sumber: 

  • Arifin, Johar. 2009. Mengungkap Kedahsyatan 205 Fungsi Terapan plus Fungsi Buatan Microsot Office Excel. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
  • http://www.xlfdic.com 
  • sedikit ingatan dalam belajar Excel semasa SMP-Kuliah {lupa nama gurunya......hehehe}


Tidak ada komentar:

Posting Komentar